Contents
- 1 Kenapa Paru Sapi Balado Disukai Banyak Orang?
- 2 Keunikan Kuliner Paru Sapi Balado
- 3 Tips Menikmati Paru Sapi Balado Biar Makin Mantap
- 4 Resep Paru Sapi Balado yang Bisa Dicoba di Rumah
- 5 Pelajaran dari Paru Balado: Sabar dan Detail Itu Penting
- 6 Pengalaman Mencoba Paru Sapi Balado di Rumah Makan Padang Legendaris
- 7 Author
Kalau ada satu hidangan yang bisa bikin saya tersenyum lebar cuma dari aromanya, itu pasti paru sapi balado. Iya, paru sapi yang dimasak dengan bumbu cabai merah segar, bawang, dan sedikit sentuhan asam, sampai warnanya merah menyala dan aromanya menyeruak ke seluruh dapur. Saya masih ingat pertama kali nyicip hidangan ini di rumah seorang teman di Padang. Awalnya saya pikir, “Ah, paling cuma paru goreng biasa, dikasih bumbu pedas.” Tapi ternyata… rasanya itu loh, nendang di lidah, gurihnya pas, pedasnya merayap pelan, bikin sendok nggak berhenti bergerak.
Kenapa Paru Sapi Balado Disukai Banyak Orang?
Jujur aja, ada beberapa alasan kenapa Culinery ini selalu punya tempat spesial di hati para pecinta kuliner Indonesia. Pertama, tekstur paru yang unik. Dia nggak lembek seperti daging biasa, tapi juga nggak sekeras otot. Kalau diolah dengan benar, paru punya tekstur kenyal tapi empuk, bikin sensasi mengunyahnya beda.
Kedua, bumbu baladonya itu lho, juara banget. Cabai merah yang ditumbuk kasar, bawang merah, bawang putih, tomat, dan sedikit jeruk nipis, itu kombinasi yang bisa membuat lauk sederhana jadi luar biasa. Dan tentu saja, ada faktor nostalgia. Banyak orang tumbuh besar dengan masakan ini di rumahnya, entah dimasak ibu, nenek, atau dibeli di warung nasi Padang langganan C0okpad.
Terakhir, paru sapi balado ini multifungsi. Bisa jadi lauk utama, teman nasi hangat, atau pelengkap saat makan rendang dan gulai. Bahkan dimakan sama nasi uduk pun nggak kalah enaknya.
Keunikan Kuliner Paru Sapi Balado
Saya pernah iseng coba bikin paru sapi balado tapi cuma pakai paru yang direbus sebentar, lalu langsung digoreng dan dibumbuin. Hasilnya? Ya ampun… kerasnya kayak ban bekas! Dari situ saya belajar bahwa salah satu keunikan hidangan ini adalah proses persiapan yang telaten.
Di Padang, paru biasanya direbus lama dengan daun salam, serai, dan garam sampai benar-benar matang dan empuk, baru digoreng setengah kering. Kenapa nggak digoreng kering banget? Karena kalau kering total, bumbunya susah nempel. Nah, setelah digoreng setengah kering, barulah dimasak dengan bumbu balado. Proses ini menjaga tekstur paru tetap juicy di dalam, tapi punya sedikit lapisan garing di luar.
Selain itu, setiap daerah di Sumatera Barat punya versi balado yang sedikit berbeda. Ada yang suka bumbunya agak manis, ada yang super pedas, bahkan ada yang menambahkan daun jeruk untuk aroma segar. Itulah yang bikin kuliner ini unik—walaupun sama-sama paru balado, rasanya bisa berbeda tergantung siapa yang masak.
Tips Menikmati Paru Sapi Balado Biar Makin Mantap
Makan dengan nasi hangat – Ini wajib. Pedasnya bumbu balado akan seimbang dengan nasi yang netral rasanya.
Jangan lupa lalapan segar – Timun, daun kemangi, atau kol mentah bisa jadi penetral pedas yang ampuh.
Porsi secukupnya – Karena paru agak berat di pencernaan, apalagi kalau digoreng, jangan kalap makan kebanyakan.
Padukan dengan lauk berkuah – Gulai nangka atau sayur daun singkong bisa jadi pasangan yang sempurna, bikin makan lebih variatif.
Nikmati saat baru matang – Paru balado paling enak dimakan saat bumbunya masih hangat dan sedikit berminyak.
Saya pernah bawa paru balado buat bekal perjalanan jauh. Waktu itu perjalanan darat dari Padang ke Pekanbaru. Pas jam makan siang, buka bekal, langsung semua teman satu mobil ngelirik dan minta jatah. Pedasnya memang bikin berkeringat, tapi justru bikin badan segar di tengah perjalanan panjang.
Resep Paru Sapi Balado yang Bisa Dicoba di Rumah
Kalau mau coba bikin sendiri, ini resep yang saya pakai setelah beberapa kali gagal dan akhirnya menemukan kombinasi yang pas.
Bahan:
500 gram paru sapi, bersihkan
4 lembar daun salam
2 batang serai, memarkan
Garam secukupnya
Minyak untuk menggoreng
Bumbu Balado:
15 buah cabai merah keriting
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
2 buah tomat merah
1 sdt garam
1 sdt gula pasir
1 sdm air jeruk nipis
Cara Membuat:
Rebus paru bersama daun salam, serai, dan garam sampai empuk (sekitar 1 jam). Angkat dan tiriskan.
Iris paru tipis, lalu goreng setengah kering. Jangan terlalu garing.
Haluskan cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan tomat (bisa diulek atau diblender kasar).
Tumis bumbu halus sampai harum dan matang. Masukkan garam, gula, dan air jeruk nipis.
Masukkan paru goreng, aduk rata sampai bumbu menempel sempurna.
Angkat, sajikan hangat dengan nasi putih.
Tips tambahan dari saya: kalau mau bumbu lebih nyerap, setelah paru masuk ke tumisan balado, kecilkan api dan aduk pelan selama 5–10 menit. Rasanya bakal lebih mantap.
Pelajaran dari Paru Balado: Sabar dan Detail Itu Penting
Lucunya, dari semua pengalaman masak paru sapi balado, saya jadi belajar bahwa sabar itu kunci. Kalau terburu-buru, hasilnya pasti zonk—entah parunya keras atau bumbunya nggak meresap. Detail kecil seperti cara memotong paru atau lama menumis bumbu ternyata sangat berpengaruh.
Dan sama seperti dalam hidup (ciyeh agak filosofis), kadang kita harus melewati proses yang panjang dan panas (alias direbus dan digoreng) sebelum hasil akhirnya jadi luar biasa.
Pengalaman Mencoba Paru Sapi Balado di Rumah Makan Padang Legendaris
Saya masih ingat jelas suatu siang di Bukittinggi, cuaca waktu itu agak mendung dan udara sejuk. Perut sudah mulai keroncongan setelah jalan kaki keliling Jam Gadang. Begitu melihat papan “Rumah Makan Padang” dengan foto nasi lengkap, saya langsung melangkah masuk.
Begitu duduk, pelayan datang dengan piring nasi putih dan berbagai lauk di meja. Ada rendang, ayam pop, gulai tunjang… tapi mata saya langsung terpaku pada piring kecil berisi paru sapi balado. Warnanya merah menggoda, dengan minyak cabai yang mengkilap di permukaan.
Satu suapan, langsung meledak di mulut. Pedasnya pas, gurihnya nempel di lidah, dan ada sedikit rasa manis yang membuatnya makin kaya rasa. Parunya empuk tapi tetap punya tekstur kenyal yang bikin ngunyah jadi seru. Dari situ saya makin paham kenapa banyak orang rela antre demi paru balado di rumah makan legendaris seperti ini.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Tempe Geprek Sambal Matah: Perpaduan Pedas Gurih yang Bikin Ketagihan! disini