Shenina Cinnamon: Aktris Muda yang Mengubah Wajah Film Indonesia

Aku tuh awalnya kenal Shenina Cinnamon pas lagi scroll Netflix malam-malam. Nggak ada ekspektasi apa-apa tentang Biography nya, cuma cari film lokal yang ringan buat nemenin makan Indomie. Eh, malah nemu film Geez & Ann — waktu itu belum pernah dengar soal Shenina. Tapi setelah nonton? Waduh, langsung penasaran siapa cewek satu ini.

Wajahnya tuh beda ya… bukan yang “glam” banget kayak artis sinetron kebanyakan, tapi justru di situlah daya tariknya. Natural. Nggak dibuat-buat. Aura girl next door-nya dapet banget. Tapi bukan cuma soal wajah—aktingnya juga jujur aja bikin aku kaget. Di Geez & Ann dia bisa keliatan manis, rapuh, tapi juga tegas. Luwes banget.

Dan di situlah aku mulai “rabbit hole”—aku cari tahu soal dia, nonton film lain yang dia bintangi, dan makin ngefans pas nonton Penyalin Cahaya. Sumpah, film itu bikin merinding. Dan Shenina di situ tampil sebagai Suryani dengan emosi yang real banget. Gila sih, ini level akting yang ngena di hati.

Daya Tarik Shenina Cinnamon yang Gak Cuma Soal Fisik

Kisah Shenina Cinnamon Sebelum Jadi Aktris Top, Bermula Ambil Jurusan Film  di SMK

Kalau ngomongin Shenina Cinnamon, ya nggak bisa dilepaskan dari fakta bahwa dia memang menarik. Tapi percaya deh, pesonanya tuh lebih dari sekadar visual Wikipedia.

Yang bikin dia beda dari kebanyakan aktris muda lain itu adalah caranya membawa diri. Dia nggak terlalu aktif bikin sensasi di media sosial, tapi tetap punya karisma kuat. Mungkin karena dia emang punya pengalaman di balik layar juga—ayahnya, Harris Cinnamon, adalah sutradara. Jadi vibe-nya tuh kayak “anak dalam dunia film” yang ngerti betul gimana menyampaikan cerita, bukan cuma tampil cantik doang.

Dan ya, ngomongin soal gaya, Shenina Cinnamon tuh punya taste fashion yang menurutku smart banget. Kadang dia tampil simple dengan jeans dan kemeja oversized, kadang tampil elegan buat red carpet, tapi tetap kelihatan “dia banget.” Banyak netizen bilang dia mirip Ariana Grande versi lokal. Aku sih setuju, tapi menurutku dia justru punya identitas sendiri yang kuat.

Film & Series Favorit yang Pernah Dia Bintangi

Nah, buat kamu yang belum terlalu familiar sama film-film Shenina Cinnamon, aku mau kasih rekomendasi berdasarkan pengalaman nonton pribadi. Ini bukan list lengkap ya, tapi beberapa yang paling berkesan:

  1. Penyalin Cahaya (2021)
    Ini masterpiece sih. Temanya berat—tentang kekerasan seksual di kampus, penyalahgunaan kekuasaan, dan perlawanan lewat seni. Shenina di sini jadi tokoh sentral, dan perannya bener-bener butuh emosi mendalam. Keren banget. Recommended buat kamu yang suka film dengan pesan sosial kuat.

  2. Geez & Ann (2021)
    Buat yang suka kisah cinta anak muda, ini bisa jadi pilihan. Ceritanya emang klise, tapi Shena berhasil bikin tokoh Ann jadi lebih bernyawa. Banyak yang bilang dia jadi representasi cewek muda yang berani mencintai tapi tetap realistis.

  3. The Queen of Black Magic (2019)
    Film horor? Iya, dan dia bisa main di genre ini dengan mulus. Ini remake dari film tahun 80-an, dan cukup bikin jantung deg-degan. Aku nonton di malam Jumat (salah pilih waktu sih), tapi seru banget karena akting Shenina Cinnamon justru lebih kuat dari ekspektasi.

  4. Roman Picisan The Series (2017)
    Ini dia debutnya. Aku nonton setelah tahu dia main di sini, dan meski belum sekuat sekarang, potensinya udah kelihatan. Cara dia memainkan karakter Yasmin itu solid untuk ukuran aktris baru.

Netizen + Shenina = Love-Hate yang Lucu

Lucu sih kalau lihat reaksi netizen soal Shenina. Ada yang puja-puji karena akting dan wajahnya yang alami. Tapi tentu ada juga yang nyinyir soal hubungan pribadinya. Apalagi waktu dia putus dari Jefri Nichol, wah itu sempat rame banget di Twitter. Lalu sempat juga digosipin sama Angga Yunanda, yang ternyata sekarang malah jadi pasangan serius—bahkan nikah!

Yang aku suka, Shenina itu nggak terlalu reaktif di medsos. Dia bukan tipe seleb yang bales-balesin komentar atau bikin klarifikasi panjang lebar. Dia fokus aja sama karya. Dan itu bikin banyak orang respect.

Di mata netizen, dia tuh campuran antara “cewek yang bisa jadi sahabat” dan “aesthetic goals.” Banyak yang suka gaya berpakaian dia, banyak juga yang bilang dia salah satu aktris muda paling menjanjikan di generasinya. Dan emang bener sih. Lihat aja deretan nominasi yang dia dapat di usia muda. Bahkan dia udah mewakili film Indonesia di festival luar kayak Busan International Film Festival. Keren!

Pelajaran yang Aku Petik dari Sosok Shenina

Biodata Shenina Cinnamon, Pacar Angga Yunanda, Agama, Perjalanan Karier ,  Fakta serta Foto-foto dirinya - Seleb Squad

Dari ngikutin perjalanan Shenina Cinnamon, aku jadi belajar beberapa hal yang nggak cuma soal dunia hiburan:

  • Konsistensi dan kerja keras lebih penting dari popularitas instan.
    Dia bukan tipe aktris yang langsung viral karena satu video TikTok atau drama receh. Tapi dia konsisten, milih peran yang punya bobot, dan bikin audiens merasa dihargai.

  • Nggak perlu pamer untuk tetap bersinar.
    Ini penting sih di era sekarang, di mana banyak orang merasa harus selalu update setiap detik. Shenina menunjukkan kalau silent moves kadang jauh lebih powerful.

  • Jadi diri sendiri itu magnet tersendiri.
    Dari cara dia ngomong, berpakaian, sampai memilih proyek film, semuanya terasa “Shenina banget.” Dan itu bikin dia menonjol. Otentik. No fake vibes.

Kenapa Aku Yakin Nama Shenina Akan Terus Melejit

Kalau kamu tanya aku, “Apa Shenina Cinnamon akan tetap relevan 5 atau 10 tahun lagi?”

Aku akan jawab: ya, dan bahkan bisa lebih besar lagi.

Kenapa? Karena dia bukan sekadar wajah cantik yang viral. Dia punya fondasi kuat—dari latar belakang keluarga, pengalaman, pilihan film yang serius, sampai cara dia membawa diri di tengah sorotan. Dan di dunia entertainment, karakter kayak gitu jarang. Makanya dia menonjol.

Aku pribadi excited banget menunggu karya-karya berikutnya. Siapa tahu dia akan main di film internasional atau mungkin bahkan menyutradarai sendiri? Apapun itu, satu hal yang jelas: Shenina Cinnamon bukan hanya bintang—dia cahaya yang tahu bagaimana caranya menyala tanpa membakar.

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Cara Shenina Cinnamon Memilih Peran?

Aku pernah ngobrol sama temen yang juga suka film lokal, dan satu hal yang kami obrolin panjang adalah… “Kenapa Shenina Cinnamon jarang ambil peran random kayak sinetron panjang atau web series romansa klise?”

Padahal, kalau dia mau ngejar uang atau popularitas cepat, tinggal main sinetron stripping aja, followers Instagram bisa meledak. Tapi enggak, dia lebih milih peran yang punya nilai sosial dan personal. Dari Penyalin Cahaya, The Queen of Black Magic, sampai 24 Hours with Gaspar—semua bukan film “aman-aman aja”.

Dan itu membuatku mikir:

Kadang, hidup kita juga kayak pilihan peran.
Kita bisa pilih jalan yang cepat menghasilkan, tapi kadang lebih penting untuk memilih yang benar-benar punya makna.

Kalau kamu seorang blogger atau pembuat konten juga, kamu pasti pernah ngerasa “harus ikut tren biar traffic naik”, kan? Aku pun pernah. Tapi justru waktu aku mulai bikin konten yang memang dekat dengan nilai dan minatku, hasilnya jauh lebih memuaskan—baik dari sisi SEO, traffic organik, maupun koneksi dengan audiens.

Jadi kalau Shenina bisa jadi contoh: karya yang jujur dan relevan itu punya umur panjang.

Followers Bukan Segalanya, Tapi Komunitas Itu Penting

Aku sempat kepoin Instagram-nya Shenina Cinnamon —dan ya, dia memang punya banyak followers. Tapi kalau kamu lihat lebih dalam, engagement dia nggak selalu soal angka yang gede. Komentar-komentarnya, DM fans yang dia repost, sampai caption dia yang reflektif… semua nunjukkin kedekatan yang nyata.

Buatku, itu pelajaran banget. Terutama buat kamu yang mungkin baru mulai blog, YouTube, atau bahkan TikTok. Jangan keburu patah semangat karena followers masih seratus atau views masih puluhan. Fokus dulu ke interaksi, bukan ilusi. Satu komentar yang beneran tersentuh oleh konten kita itu jauh lebih berarti daripada 10.000 views yang cuma lewat.

Shenina sendiri juga bukan tipe “influencer yang selalu online.” Tapi justru itu, interaksi dia jadi lebih berasa. Dia nggak berusaha jadi semua orang buat semua orang—dia jadi dirinya sendiri, dan itu cukup.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Lagu-Lagu Nabila Taqiyyah: Sederhana Tapi Bikin Nangis banget disini

Author