Contents
- 1 Ramadan Udah Beres, Tapi Jiwa Masih Haus Hiburan
- 1.1 Atmosfer Konser Pasca Ramadan Itu Beda, Bro
- 1.2 Musik Jadi Medium Transisi dari Refleksi ke Ekspresi
- 1.3 Gue Sempet Takut Gimana Kalau Konsernya Kacau, Tapi Nyatanya Aman dan Damai
- 1.4 Tips Biar Nonton Konser Pasca Ramadan Nggak Cuma Seru Tapi Juga Bermakna
- 1.5 Momen Favorit Gue di Konser Itu… Waktu Semua Orang Nyanyi Bareng
- 1.6 Konser Pasca Ramadan Bisa Jadi Tradisi Baru yang Punya Rasa dan Makna
- 1.7 Buat Lo yang Belum Pernah Coba Nonton Konser Setelah Ramadan: Lo Harus Coba
- 2 Author
Konser Pasca Ramadan Gue tuh termasuk orang yang cukup serius kalau lagi Ramadan. Nggak harus super religius sih, tapi gue selalu anggap bulan itu momen buat istirahat dari hiruk pikuk dunia luar. Termasuk dari konser, event rame-rame, atau nonton live music di cafe.
Nah, begitu Ramadan selesai, ada satu perasaan yang selalu muncul: rindu suasana ramai. Kayak pengen banget meledak lagi setelah sebulan nahan. Dan jujur, pas dapet info tentang konser pasca lebaran di kota gue, tanpa pikir panjang langsung gue beli tiket.
Itu jadi salah satu keputusan paling impulsif… tapi juga paling memorable.
Ramadan Udah Beres, Tapi Jiwa Masih Haus Hiburan
Atmosfer Konser Pasca Ramadan Itu Beda, Bro
Hari H Konser Pasca Ramadan, gue dateng lebih awal. Venue-nya outdoor, di lapangan gede dengan lampu gantung ala festival. Udah lama banget gue nggak ngerasain vibe kayak gitu. Dan anehnya, suasananya tuh lebih hangat dari biasanya. Mungkin karena semua orang baru selesai Ramadan dan ngerasa “lahir baru” gitu, ya?
Gue ngobrol sama beberapa penonton yang nggak gue kenal, dan mereka bilang hal yang sama. “Kayak hati lebih lapang, jadi mau ngerayain dengan cara yang positif,” kata salah satu dari mereka.
Nggak ada yang ribut, nggak ada yang rese. Semua orang menikmati musik dengan cara masing-masing—ada yang nyanyi keras-keras, ada yang duduk di tikar sambil geleng-geleng kepala, ada yang pelukan sambil nonton bareng pasangannya.
Gue sendiri cuma senyum-senyum, mikir… ini baru yang namanya healing beneran.
Musik Jadi Medium Transisi dari Refleksi ke Ekspresi
Buat gue, konser pasca Ramadan itu kayak jembatan. Dari yang tadinya banyak merenung, fokus ke dalam diri, sekarang saatnya membuka lagi ke luar. Dan musik itu medium yang paling cocok.
Apalagi lagu-lagu yang dibawain waktu itu—banyak yang mellow, liriknya dalem. Ada satu band indie yang ngebawain lagu tentang rindu rumah, dan itu langsung kena banget. Gue jadi keinget sahur bareng keluarga, tarawih bareng temen, dan suasana yang sekarang udah jadi kenangan baru.
Tapi ada juga bagian Konser Pasca Ramadan yang upbeat, yang bikin semua orang lompat-lompatan dan ketawa. Kayak bilang: “Udah cukup refleksi, sekarang waktunya ekspresi.”
Gue Sempet Takut Gimana Kalau Konsernya Kacau, Tapi Nyatanya Aman dan Damai
Sebelum dateng, gue sempet khawatir. “Jangan-jangan konser pasca lebaran ini bakal chaos, rame, sumpek, terus pada buang sampah sembarangan.”
Tapi ternyata enggak. Banyak yang bawa tumbler sendiri, sampah dikumpulin di kantong kresek, bahkan ada komunitas zero waste yang buka booth edukasi.
Ternyata, Ramadan beneran ninggalin jejak dalam perilaku. Nggak cuma dalam hal spiritual, tapi juga kesadaran sosial. Gue jadi makin percaya bahwa hiburan dan nilai-nilai baik bisa jalan bareng Liputan6.
Tips Biar Nonton Konser Pasca Ramadan Nggak Cuma Seru Tapi Juga Bermakna
Setelah beberapa kali ikut event kayak gini, gue punya beberapa tips yang mungkin berguna:
Dateng dengan niat baik
Bukan cuma mau seru-seruan, tapi juga buat reconnect sama orang lain, sama diri sendiri, sama momen hidup.Pilih Konser Pasca Ramadan yang selaras sama energi lo
Kalau lo masih pengen nuansa lembut dan damai, cari yang semi-akustik atau folk. Kalau lo pengen ngelepas semua energi, EDM atau rock bisa jadi pilihan.Bawa perlengkapan yang mendukung kenyamanan dan lingkungan
Tumbler, jas hujan, alas duduk, dan kantong sampah pribadi. Percaya deh, kecil-kecil gitu tapi bikin Konser Pasca Ramadan lebih nyaman dan bersih.Jangan cuma rekam-rekam, nikmatin juga langsung
Gue pernah nonton konser sambil rekam hampir tiap lagu. Pas pulang malah nggak inget momen aslinya karena terlalu sibuk sama HP.
Momen Favorit Gue di Konser Itu… Waktu Semua Orang Nyanyi Bareng
Ada satu lagu penutup, lagu lama dari musisi legendaris Indonesia. Begitu intro-nya dimainin, semua orang langsung nyanyi bareng. Nggak ada yang minta, nggak ada aba-aba. Kayak udah jadi kesepakatan tak tertulis bahwa kita semua punya kenangan sama lagu itu.
Gue liat ada bapak-bapak yang peluk anaknya sambil nyanyi, ada pasangan yang saling tatap dan senyum, dan gue… ya, gue berdiri diem sambil ngusap air mata yang entah kenapa netes pelan-pelan.
Nggak karena sedih. Tapi karena merasa utuh.
Konser Pasca Ramadan Bisa Jadi Tradisi Baru yang Punya Rasa dan Makna
Gue berharap konser kayak gini jadi rutinitas tahunan. Karena di antara gegap gempita lebaran dan masuknya rutinitas kerja, kita semua butuh semacam perayaan jiwa.
Nggak harus konser besar. Bahkan open mic kecil, gigs komunitas, atau pertunjukan akustik di taman kota pun bisa jadi ruang buat recharge hati dan pikiran.
Karena Ramadan itu ibarat tombol reset, dan konser pascanya adalah tombol play.
Buat Lo yang Belum Pernah Coba Nonton Konser Setelah Ramadan: Lo Harus Coba
Bukan soal seberapa hits artisnya, atau seberapa mahal tiketnya. Tapi soal momennya. Lo bakal ngerasa vibes-nya beda. Lebih tulus, lebih penuh rasa, dan lebih membumi.
Coba deh. Cari Konser Pasca Ramadan yang paling cocok sama lo. Ajak temen yang bisa bikin momen makin berkesan. Nggak usah mikir terlalu banyak. Kadang, yang kita butuhin cuma suara musik, udara malam, dan sekelompok orang asing yang nyanyi bareng.
Dan di saat itu, lo bakal ngerti kenapa konser pasca Ramadan bukan sekadar acara—tapi bentuk lain dari syukur.
Baca Juga Artikel dari: Danau Linow : Keindahan Ajaib Tiga Warna di Tengah Pegunungan
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Information