Gue inget banget waktu pertama kali lihat kucing Persian itu bukan di rumah, bukan juga di pet shop, tapi di Instagram. Iya, beneran. Lagi scroll, terus muncul satu video lucu: seekor kucing putih gebu, mukanya datar banget kayak lagi bad mood seumur hidup, tapi entah kenapa gemesin banget. Dari situ gue mulai kepo.
Animals Kucing Persian ini termasuk jenis ras yang paling populer, terutama karena bulunya yang panjang dan lebat serta mukanya yang khas: datar, pesek, dan selalu terlihat kayak lagi ngambek. Tapi ya, justru itu daya tariknya. Wajahnya seolah bilang, “Gue nggak butuh validasi, cukup makanan.”
Kucing ini berasal dari Persia (sekarang Iran), dan udah dibawa ke Eropa sejak ratusan tahun lalu. Dulu dianggap hewan elite, sekarang juga sih… ngelihat harganya aja udah bikin dompet mikir dua kali. Tapi percaya deh, ada alasan kenapa banyak orang rela keluar uang jutaan buat satu ekor Persian.
Kenapa Kucing Persian Begitu Disukai? Nggak Cuma Karena Bulu!
Setelah beberapa bulan tinggal bareng si Mochi (nama kucing Persian gue), gue mulai ngerti kenapa mereka disukai. Awalnya gue pikir cuma karena penampilan—ya siapa sih yang nggak kepincut sama bulu putih panjang dan mata bundar yang bisa kayak nembus jiwa Wikipedia?
Tapi ternyata lebih dari itu. Persian itu tipe kucing yang kalem, manja, dan nggak seaktif kucing kampung. Mereka lebih suka rebahan di dekat lo, nunggu dielus, atau kadang cuma melotot dari ujung sofa kayak majikan.
Selain itu, mereka punya suara yang halus. Jarang banget mengeong keras-keras. Kalo lapar pun, cuma ngelirik dan meong pelan. Mungkin karena mereka tahu: makin kalem, makin dikasih makan cepat.
Dan jujur aja, kucing ini juga Instagramable banget. Tiap gue posting foto Mochi, engagement naik. Bahkan ada yang nyangka gue pakai filter karena mukanya “terlalu sempurna”.
Merawat Kucing Persian: Nggak Semudah Lihat di Feed Instagram
Sekarang, bagian yang nggak banyak orang mau omongin: merawat kucing Persian itu PR banget.
Dari awal, gue udah dibilang sama breeder-nya: “Persian itu bukan kucing sembarangan, butuh komitmen.” Gue pikir, “Ah, masa sih? Kan cuma kucing.” Dan… ternyata, salah besar.
1. Bulu, bulu, dan bulu.
Kucing Persian itu rontok bulunya kayak pohon gugur tiap hari. Awal-awal, baju kerja gue jadi tempat tinggal bulu. Kasur? Jangan tanya. Akhirnya gue beli vacuum handheld khusus buat bersihin kasur dan sofa. Harus nyisir setiap hari, minimal 5-10 menit. Kalau enggak, bulunya bisa gimbal. Serius.
2. Mata gampang belekan.
Muka datarnya itu bikin sistem drainase air mata nggak normal, jadi gampang belekan. Harus sering dilap pakai kapas hangat.
3. Makanannya gak bisa sembarangan.
Gue pernah kasih makanan murah, hasilnya? Mochi diare seminggu. Sejak itu, gue cuma kasih makanan kucing premium dan rutin kasih vitamin bulu.
4. Kandang harus bersih total.
Kucing Persian rentan penyakit, jadi kebersihan itu nomor satu. Gue udah kayak cleaning service tiap pagi dan malam: bersihin litter box, ganti air minum, cek bulu, dan sisirin dia.
Tapi ya, semua itu terasa worth it waktu dia duduk manis di pangkuan, mulai nge-rumble pelan kayak motor antik, dan ngelirik lo dengan tatapan “Terima kasih ya, manusia.”
Keunikan Kucing Persian yang Bikin Susah Move On
Setiap kucing punya kepribadian unik, tapi Persian tuh ada khasnya banget.
1. Super manja.
Gue nggak nyangka kucing bisa ngambek. Tapi Mochi pernah ngambek karena gue tinggal dua hari, dan pas balik, dia diem-dieman dua jam. Beneran lho. Setelah itu, dia nempel terus kayak perangko.
2. Suka diem tapi tetap mengamati.
Dia jarang lari-larian, tapi selalu aware sama sekitar. Begitu ada suara plastik cemilan, langsung muncul entah dari mana.
3. Wajahnya ekspresif.
Meskipun datar, Persian tuh punya ekspresi yang bisa lo pahami kalau udah kenal lama. Gue tahu kapan dia lagi bosan, lapar, atau pengen dielus, cuma dari sorotan matanya.
4. Pose tidur mereka ikonik.
Gue punya folder isinya 300 lebih foto Mochi tidur. Dari gaya Superman, ngelipet tangan, sampe ngebuka kaki kayak manusia. Dan semuanya lucu parah.
Pengalaman Pribadi: Dari Stres ke Sayang Banget
Waktu awal-awal, gue sempet frustasi. Apalagi pas bulunya kusut parah dan harus dibawa grooming. Biayanya? Rp150.000 sekali. Dulu gue mikir, “Lah, gue aja potong rambut Rp25.000.”
Tapi seiring waktu, ada momen-momen kecil yang bikin gue sayang banget.
Kayak waktu gue demam, dan Mochi nggak ninggalin gue seharian. Dia duduk di samping kasur, melet sambil ngawasin. Atau pas gue lagi sedih banget, dan dia datang, nyender di kaki. Nggak neko-neko, cuma diam, tapi bikin hati adem.
Gue juga mulai ngerti bahasa tubuhnya. Kalau dia mau main, dia nyolek pake kaki depannya. Kalau lagi malas, dia tidur sambil nutupin muka. Dan kalau dia mau dielus, dia duduk dengan posisi tertentu—semacam “ayo gue udah siap dielus.”
Dan, percaya atau nggak, sejak pelihara Mochi, gue jadi lebih sabar. Gue jadi lebih disiplin juga. Bangun pagi untuk bersih-bersih, inget jadwal makan, dan lebih aware sama makhluk hidup di sekitar gue.
Tips Praktis Buat Kamu yang Mau Punya Kucing Persian
Gue nggak akan bohong. Pelihara Persian itu mahal, ribet, tapi bikin hati penuh. Kalau kamu kepikiran punya, nih beberapa tips dari gue:
Siapkan dana bulanan minimal Rp500.000–Rp1.000.000.
Untuk makanan, pasir, vitamin, grooming, dan vaksinasi. Jangan pelihara kalau belum siap secara finansial.Sediakan waktu.
Ini bukan kucing mandiri. Harus sering diajak main, diperhatikan, dan dibersihkan.Beli sisir yang bagus.
Sisir bulu yang tumpul, biar nggak nyakitin kulit. Sisir setiap hari itu wajib!Jangan pelit sama makanan.
Kualitas makanan itu menentukan kesehatan bulu dan pencernaan. Merek kayak Royal Canin, Orijen, ProPlan itu aman.Rutin ke vet.
Minimal 3 bulan sekali buat cek kesehatan. Lebih baik mencegah daripada biaya pengobatan mahal.Jangan pelihara karena tren.
Gue pernah lihat orang beli karena “lucu doang”, dan setelah 2 bulan dikasih ke orang lain. Kucing itu punya perasaan lho.
Kucing Persian dan Hidup yang Lebih Penuh Cinta
Mungkin terdengar lebay, tapi sejak punya Mochi, hidup gue berubah. Nggak secara dramatis kayak di film, tapi kecil-kecil yang berarti. Gue jadi punya rutinitas baru, lebih peduli, dan punya teman di rumah yang nggak pernah nge-judge.
Kucing Persian bukan sekadar peliharaan. Dia kayak bagian dari rumah. Emang repot, mahal, dan butuh effort, tapi kalau lo kasih cinta dan perhatian, dia bakal kasih kembali 10 kali lipat lewat kedekatan dan kehangatannya.
Kalau lo siap buat komitmen, punya Kucing Persian adalah salah satu keputusan paling manis yang bisa lo buat. Tapi kalau lo cuma cari lucu-lucuan di awal doang? Mending pelihara boneka aja.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Landak Mini: Hewan Imut Berduri yang Cocok Jadi Teman di Rumah disini