Contents
- 1 Lokasi Lengkap Kampung Warna Warni
- 1.1 Warna-Warni yang Instagramable Banget
- 1.2 Sejarah Singkat yang Menginspirasi
- 1.3 Pengalaman Menyusuri Gang-Gang Penuh Warna
- 1.4 Harga Tiket Masuk yang Ramah Kantong
- 1.5 Mencicipi Jajanan Khas Warga Lokal
- 1.6 Kapan Waktu Terbaik Berkunjung?
- 1.7 Pelajaran yang Saya Dapatkan dari Kampung Ini
- 1.8 Tips Berkunjung agar Pengalaman Makin Asyik
- 1.9 Cocok untuk Semua Jenis Traveler
- 1.10 Kampung Tridi: Tetangga yang Nggak Kalah Menarik
- 1.11 Itinerary Singkat Sehari di Sekitar Jodipan
- 1.12 Bukan Sekadar Tempat Foto-Foto
- 2 Author
Kampung Warna Warni Saya masih ingat jelas pertama kali mendengar tentang Kampung Warna Warni. Saat itu saya scrolling media sosial, lalu tiba-tiba muncul foto-foto rumah penuh warna yang berjajar rapi di pinggir sungai. Awalnya saya kira itu di luar negeri, mungkin di Amerika Latin. Eh, ternyata itu ada di Indonesia, tepatnya di Jalan Temenggungan Ledok, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.
Terus terang, saya langsung penasaran. Sebagai orang yang suka jalan-jalan dan fotografi, tempat seperti itu jelas nggak boleh dilewatkan. Akhirnya, saya pun atur waktu untuk mampir ke sana, dan percaya deh, ini salah satu pengalaman Travel paling seru dan penuh warna yang pernah saya alami.
Lokasi Lengkap Kampung Warna Warni
Sebelum bahas keseruan di dalamnya, saya kasih tahu dulu alamat lengkapnya:
Amalatnya di Kampung Warna Warni Jodipan, Jl. IR. H. Juanda No.9, Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.
Lokasinya gampang diakses, apalagi kalau kamu naik kereta ke Malang. Dari Stasiun Kota Malang, cuma butuh sekitar 10 menit jalan kaki. Posisinya ada di pinggir Sungai Brantas, dan dari kejauhan, warna-warninya langsung kelihatan mencolok.
Kalau kamu naik motor atau mobil, tinggal pakai Google Maps dengan kata kunci “Kampung Warna Warni Jodipan”, dijamin langsung ketemu.
Warna-Warni yang Instagramable Banget
Saat pertama masuk ke kampung ini, mata saya langsung dimanjakan dengan puluhan rumah yang dicat warna-warni cerah. Nggak cuma dinding rumah, tapi juga atap, tangga, pagar, bahkan jalan setapak dicat penuh warna. Ada juga mural-mural lucu dan jembatan kaca yang ikonik.
Saya nggak bisa berhenti motret. Rasanya tiap sudut tuh instagramable banget. Jadi kalau kamu tipe orang yang suka posting feed rapi dan colorful, ini surga banget.
Selain itu, kampung ini punya spot-spot foto yang udah ditandai. Ada spot mural 3D, jembatan kaca yang menghubungkan kampung warna warni dengan kampung sebelah (Kampung Tridi), dan spot lukisan karakter kartun di dinding.
Sejarah Singkat yang Menginspirasi
Siapa sangka, dulunya kampung ini adalah kawasan kumuh. Banyak sampah berserakan dan kesannya suram. Tapi sejak tahun 2016, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang bersama komunitas dan sponsor mengecat ulang seluruh rumah di sini.
Berkat inisiatif tersebut, kawasan yang tadinya kurang menarik berubah total jadi destinasi wisata yang terkenal sampai mancanegara. Ini bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil dan gotong royong. Saya pribadi jadi belajar banget dari kisah transformasi ini.
Pengalaman Menyusuri Gang-Gang Penuh Warna
Begitu masuk lebih dalam, saya disambut oleh gang-gang kecil yang juga penuh warna. Warga setempat menyapa dengan ramah, beberapa bahkan menawarkan untuk bantu ambil foto. Ini yang bikin saya merasa nyaman, karena interaksi dengan warga terasa hangat dan nggak dibuat-buat.
Meski jalannya agak sempit, tapi cukup bersih dan aman. Di beberapa titik, ada anak-anak yang main sambil tertawa. Rasanya seperti kembali ke masa kecil. Momen kayak gitu tuh bikin hati adem banget.
Harga Tiket Masuk yang Ramah Kantong
Buat masuk ke Kampung Warna Warni ini, kamu cukup bayar tiket masuk sebesar Rp5.000 per orang. Murah banget, kan? Parkir motor juga cuma sekitar Rp2.000.
Dengan harga segitu, kamu udah bisa eksplor sepuasnya, foto-foto, dan bahkan naik ke jembatan kaca yang tingginya lumayan memacu adrenalin. Worth it banget!
Oh ya, jangan lupa jaga kebersihan, ya. Tempat ini dikelola oleh warga sendiri, jadi pengunjung juga harus ikut bantu menjaga.
Mencicipi Jajanan Khas Warga Lokal
Setelah keliling-keliling dan naik turun tangga, perut saya mulai keroncongan. Untungnya, di dalam kampung ini juga ada beberapa penjual makanan dan minuman. Saya sempat beli es degan dan cilok pedas dari ibu-ibu yang jualan di dekat tangga masuk. Rasanya sederhana, tapi enak dan ngangenin.
Kalau kamu mau makanan berat, bisa keluar sedikit ke jalan utama. Di sekitar sana banyak warung nasi rawon, bakso Malang, hingga pecel lele. Jadi selain kenyang mata, perut juga ikutan senang.
Kapan Waktu Terbaik Berkunjung?
Menurut saya, waktu terbaik datang ke Kampung Warna Warni adalah pagi atau sore hari. Kenapa? Karena kalau siang, panas banget, dan cahaya matahari bisa bikin warna terlalu kontras di kamera.
Waktu saya datang sekitar jam 9 pagi, udaranya masih adem, belum banyak pengunjung, dan sinar matahari pas buat foto-foto. Tapi kalau kamu mau lihat suasana yang lebih hidup, datang sore juga bisa, karena banyak anak-anak yang mulai main.
Oh ya, hindari datang saat musim hujan ya. Karena jalanannya licin dan beberapa spot bisa tergenang.
Pelajaran yang Saya Dapatkan dari Kampung Ini
Jujur, saya belajar banyak dari kunjungan ini. Pertama, soal pentingnya kolaborasi. Warga, mahasiswa, dan sponsor bisa bekerja sama bikin perubahan yang luar biasa.
Kedua, dari warga yang terus menjaga kampung ini tetap bersih dan ramah. Meskipun jadi objek wisata, mereka tetap rendah hati dan terbuka.
Ketiga, saya jadi lebih menghargai estetika. Warna-warna cerah di kampung ini ternyata bisa memengaruhi suasana hati. Rasanya saya jadi lebih ceria dan optimis setelah dari sana. Nggak heran kalau tempat ini disebut sebagai “obat stres alami” oleh beberapa wisatawan.
Tips Berkunjung agar Pengalaman Makin Asyik
Berikut beberapa tips pribadi dari saya kalau kamu mau berkunjung:
Pakai sepatu atau sandal yang nyaman karena kamu bakal banyak jalan kaki.
Bawa botol minum sendiri biar hemat dan lebih ramah lingkungan.
Gunakan outfit yang kontras supaya lebih stand out di foto.
Jangan terlalu fokus foto sampai lupa menikmati suasana.
Hormati warga setempat. Jangan asal masuk ke rumah atau gang pribadi.
Jangan buang sampah sembarangan, please banget.
Cocok untuk Semua Jenis Traveler
Entah kamu solo traveler, pasangan, atau bawa keluarga, tempat ini cocok banget. Banyak yang ngajak anak-anak kecil juga karena suasananya ceria dan aman.
Kalau kamu traveling bareng teman-teman, bisa lebih seru lagi karena banyak spot buat pose bareng. Tapi pastikan tetap sopan dan nggak berisik, ya. Karena ini masih kampung tempat tinggal warga juga, bukan taman bermain.
Kampung Tridi: Tetangga yang Nggak Kalah Menarik
Oh iya, jangan langsung pulang setelah keliling Kampung Warna Warni. Di seberangnya ada Kampung Tridi yang nggak kalah unik. Kamu bisa nyebrang lewat jembatan kaca, dan langsung disambut oleh lukisan 3D yang keren banget.
Waktu saya ke sana, ada lukisan jalan pecah, tangga ilusi, bahkan karakter anime. Tiket masuknya juga terjangkau, dan vibe-nya masih satu selera dengan Kampung Warna Warni.
Itinerary Singkat Sehari di Sekitar Jodipan
Kalau kamu datang dari luar kota dan cuma punya waktu sehari, bisa coba itinerary ini:
Pagi: Tiba di Stasiun Malang, sarapan rawon dekat stasiun.
Jam 9: Masuk ke Kampung Warna Warni, foto-foto dan jalan-jalan.
Jam 11: Menyebrang ke Kampung Tridi.
Jam 12: Makan siang di warung lokal.
Jam 1–3 sore: Santai atau lanjut ke Alun-Alun Kota Malang atau Museum Angkut di Batu kalau masih semangat.
Gampang banget kan diatur? Transportasi di Malang juga lumayan oke, apalagi kalau naik ojek online.
Bukan Sekadar Tempat Foto-Foto
Kampung Warna Warni bukan cuma soal foto bagus dan warna mencolok. Lebih dari itu, tempat ini adalah simbol transformasi, kerja sama, dan semangat warga untuk mengubah wajah lingkungan mereka.
Saya pribadi keluar dari kampung ini dengan hati senang, pikiran fresh, dan galeri penuh foto warna-warni.
Kalau kamu cari tempat liburan yang murah, dekat kota, dan punya makna lebih dalam, Kampung Warna Warni Jodipan adalah jawabannya.
Baca Juga Artikel Berikut: Wisata Lembang Terbaru: Destinasi Hits, Harga Tiket, dan Alamat Lengkap