Kucing Persia: Bikin Hidup Lebih Tenang, Tapi Ada Harga yang Harus Dibayar

Gue inget banget waktu pertama kali ngadopsi kucing Persia. Namanya “Mocha”, warnanya cokelat krem, bulunya tebal banget sampe kayak boneka hidup. Awalnya sih gue kira ngerawat kucing Persia itu gampang. Tinggal kasih makan, bersihin litter box, selesai. Tapi ternyata, ya ampun, ribet juga ya.

Kucing Persia itu beda banget sama kucing kampung yang bisa mandiri. Mereka manja dan super high maintenance. Jadi, jangan heran kalau lo tiba-tiba harus sisirin bulunya 2 kali sehari biar nggak gimbal. Gue pernah lalai seminggu, dan hasilnya: Mocha harus dicukur nyaris botak karena bulunya udah ngegumpal parah.

Selain bulu, masalah mata juga jadi tantangan.Animals Kucing Persia matanya sering belek karena bentuk wajah mereka yang flat face. Gue sampe harus beli tisu khusus mata hewan, dan setiap pagi Mocha kudu dibersihin bagian sekitar matanya. Nggak bisa ditunda, soalnya kalo terlalu lama bisa iritasi. Gue belajar ini dengan cara yang cukup menyakitkan—Mocha pernah ngalamin infeksi ringan cuma karena gue pikir “ah nanti aja bersihinnya”.

Tips Merawat Kucing Persia Berdasarkan Pengalaman Pribadi

keindahan bulu Kucing Persia

Kalau lo pengin pelihara kucing Persia, nih beberapa tips dari gue yang udah ngalamin suka dukanya:

Sisir bulu tiap hari – Minimal sehari sekali. Kalau bisa dua kali. Pakai sisir khusus kucing panjang supaya nggak nyakitin kulit mereka.

Mata harus dibersihin rutin – Terutama di pagi hari. Jangan pakai tisu manusia biasa, bisa iritasi.

Mandikan sebulan sekali – Tapi kalau mereka main di luar dan kotor banget, ya jangan nunggu jadwal.

Gunakan sampo khusus kucing berbulu panjang – Gue pakai yang mengandung aloe vera dan hasilnya lumayan bikin bulu lebih lembut.

Perhatikan makanan – Kucing Persia rentan sama masalah pencernaan. Gue biasanya kasih makanan khusus kucing berbulu panjang yang mengandung hairball control.

Rajin ke dokter hewan – Jangan nunggu sakit. Vaksin, grooming, dan cek kesehatan rutin itu wajib.

Kucing Persia di Mata Pecinta Hewan

Gue pernah ikut komunitas pecinta kucing di daerah gue. Rata-rata mereka bilang satu hal yang sama: Kucing Persia itu bikin jatuh cinta tapi juga bikin kantong bolong, haha. Tapi buat kami, para pecinta hewan, itu semua worth it.

Ada yang bilang kucing Persia itu “aristokrat” dari dunia kucing. Tingkahnya kalem, nggak segalak kucing lain, dan suka banget manja. Bahkan kadang, dia lebih mirip bayi daripada kucing. Satu komunitas malah cerita kalau mereka harus nyiapin ruangan khusus yang adem biar si Persia nggak kepanasan.

Kenapa Banyak Orang Jatuh Cinta Sama Kucing Persia

Menurut gue pribadi, ada beberapa alasan kenapa kucing Persia banyak penggemarnya:

Bentuk wajahnya unik: Flat face dengan mata besar bikin mereka keliatan selalu memelas.

Bulu lebat yang memukau: Kalau dirawat baik, bulunya bisa selembut kapas. Ini yang bikin banyak orang gemes.

Sifat tenang dan kalem: Mereka nggak suka ribut. Ideal buat lo yang tinggal di apartemen.

Cocok untuk pemula (dengan catatan serius ngerawatnya): Kalau lo niat, ini bisa jadi sahabat terbaik di rumah.

Drama Saat Pertama Kali Bawa Kucing Persia ke Dokter Hewan 

karakter kucing perisa

Jujur aja, pengalaman pertama kali bawa Mocha ke dokter hewan itu agak bikin deg-degan. Bukan cuma karena gue belum terlalu ngerti apa yang harus dicek, tapi juga karena… Mocha tuh rewel banget kalau dibawa naik motor. Iya, gue waktu itu belum punya mobil, jadi terpaksa dibungkusin ke dalam carrier dan dibonceng motor. Hasilnya? Dia berisik sepanjang jalan—meong-meong kayak lagi protes karena diganggu jam tidur siangnya.

Sampai di klinik, baru sadar ternyata banyak juga pemilik Persia lain. Dan mereka semua udah kayak senior—bawa spray penenang, tissue antiseptik, alas carrier… sementara gue? Modal nekat. Tapi di situlah gue banyak belajar.

Dokternya ngasih tahu soal jadwal vaksinasi, perawatan gigi, dan pentingnya grooming profesional setidaknya 2 bulan sekali. Gue juga baru ngerti soal “furball syndrome”—yaitu ketika kucing tertelan bulu sendiri dan bisa bikin muntah atau gangguan pencernaan. Makanya, selain nyisir, gue juga mulai kasih Mocha snack anti-hairball yang ternyata enak juga katanya, hahaha (ya walaupun gue nggak nyobain sih ya).

Pengeluaran Perawatan Kucing Persia: Jujur Aja, Nggak Murah

Nah, ini bagian yang kadang orang suka tutup mata: biaya. Gue udah catet pengeluaran rata-rata per bulan buat Mocha dan, nggak bohong ya, bisa nyampe Rp 500.000 – Rp 1.000.000 tergantung kondisi.

Rinciannya kayak gini:

  • Makanan khusus Persia: Rp 250.000/bulan

  • Pasir wangi antibakteri: Rp 100.000/bulan

  • Grooming profesional: Rp 200.000 – 300.000 (tiap 2 bulan)

  • Vitamin & hairball snack: Rp 50.000 – Rp 100.000

  • Kunjungan dokter (jika perlu): bisa di atas Rp 200.000

Makanya, kalau lo niat pelihara Persia, pastiin juga ada budget khusus buat mereka. Soalnya kucing ini memang nggak bisa asal-asalan dirawat.

Momen Paling Mengharukan Sama Mocha

Gue pernah sakit demam 3 hari, rebahan terus di kamar. Nggak bisa makan, nggak bisa ngapa-ngapain, dan sendirian di kos. Tapi lucunya, Mocha itu nempel terus. Dia tidur di samping kaki gue, kadang naik ke dada, bahkan pernah ngejilat tangan gue kayak ngajak main padahal gue lemes banget.

Itu momen yang bikin gue sadar, kucing itu juga bisa ngerti emosi kita. Nggak heran sih kalau orang bilang peliharaan bisa bantu mental health. Gue ngerasa jauh lebih tenang dan punya temen yang setia.

Dan sejak saat itu, gue makin sayang sama Mocha. Jadi tiap ada rezeki lebih, dia selalu gue beliin mainan baru. Favoritnya? Bola plastik isi lonceng—yang, yah, kalau malam suka bikin kaget juga sih karena dia main sendiri jam 2 pagi.

Worth It Nggak Punya Kucing Persia?

Kalau lo tanya gue sekarang, jawabannya: 100% worth it. Tapi, ya itu tadi, harus komit. Kucing Persia bukan tipe yang bisa dibiarkan sendiri tanpa perhatian. Mereka butuh disayang, dirawat, dan diperhatikan kayak anak sendiri.

Kalau lo siap repot dikit dan mau dapet cinta tanpa syarat dari makhluk paling manja sedunia, Persia adalah pilihan yang tepat. Tapi kalau lo maunya yang mandiri dan low maintenance, lebih baik cari jenis lain yang lebih kuat secara alamiah.

Tapi yang jelas, hidup gue jadi jauh lebih berwarna sejak ada Mocha.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Beruang Hitam Amerika: Adaptasi dan Keahlian Bertahan Hidup di Alam Liar disini

Author